A. Identitas Sekolah
·
Nama Sekolah : SMA NEGERI 13 MEDAN
·
Alamat Sekolah : Jalan Brigjen Zein Hamid KM 7 Titi Kuning ,
Medan Johor, Sumatera Utara
·
Telpon : (061) – 7869928
·
Website : sman13-mdn.sch.id
·
Uang Sekolah : Rp. 100.000,- / bulan
·
Konsep E-learning : Online (Koneksi Internet dan Wi-Fi)
dan Offline (Media Presentasi)
·
Tahun E-learning : 2009
B.
Uraian
Aktivitas Observasi
·
Hari pelaksanaan : Kamis, 23 Mei 2013
·
Waktu pelaksanaan : 08.00 – 11.00 WIB (150 menit)
·
Pembagian
Tugas : setiap dua anggota kelompok memasuki satu
kelas
·
Narasumber : - Muhammad
Irfa Qodri (Ketua Osis)
- Raden
Ayu E.P. (Wakil Ketua I)
-
Nia
Adriani (Wakil
Ketua II)
-
Mhd
Syariful Muharrami Hrp (Sekertaris
Osis I)
-
Nadhila
Atika Putrie (Bendahara
Osis I)
C. Laporan Hasil Observasi
I.
Pendahuluan
SMA
Negeri (SMAN) 13 Medan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang
ada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di
Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 13 Medan ditempuh dalam waktu tiga
tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Pada tahun 2007, sekolah
ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Berbagai
fasilitas dimiliki SMAN 13 Medan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas
yang dimiliki oleh sekolah ini sendiri diantaranya Ruang kelas, Lapangan Sepakbola
dan Basket, Ruang UKS, LapanganVoli, Perpustakaan, Kantin, dan Ruang Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi,
Bahasa, Komputer ).
II.
Landasan Teori
sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan
teknologi informasi dan media elektronik dalam proses belajar mengajar dapat
disebut sebagai suatu E-learning. Teknologi informasi yang dimaksudkan sebagai
sumber materi siswa dalam mengikuti pelajaran yang dapat dilakukan secara
online maupun offline. Dimana sumbernya berasal dari website, internet,
intranet, rekaman DVD maupun berupa slide melalui presentasi. Namun dewasa ini
kebanyakan sistem E-learning yang digunakan di
sekolah maupun universitas adalah dengan media offline berupa presentasi
materi yang dibawakan oleh beberapa orang dalam sebuah kelompok. Hal tersebut
juga didukung oleh sumber informasi online dimana para pengajar bisa membagikan
bahan materi maupun pengarahan melalui grup-grup di jejaring sosial. Ini membuat proses belajar mengajar menjadi semakin efisien dan dinamis.
Keuntungan
menggunakan E-learning sendiri dalam proses belajar mengajar diantaranya :
- menghemat
waktu proses belajar mengajar
- mengurangi
biaya perjalanan
- menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur,
peralatan, buku)
- menjangkau wilayah geografis
yang lebih luas
- melatih pelajar lebih mandiri
dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Namun E-learning
sendiri juga memiliki kelemahan jika siswa tidak bisa menemukan peran
pentingnya dalam pembelajaran serta komunikasi yang kurang antara pengajar dan
siswa maupun antar sesama siswa bisa memperlambat terbentuknya nilai dalam
proses belajar dan mengajar. Kelemahan lain yang dapat timbul yaitu :
- Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis (komersial).
- Berubahnya peran dosen atau guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran
yang menggunakan TIK.
- Proses belajar dan mengajarnya yang lebih cenderung ke arah pelatihan
daripada pendidikan
- Mahasiswa yang tidak mempunyai
motivasi belajar yang tinggi
- Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
- Kurangnya tenaga yang mengetahui dan
memiliki ketrampilan internet
- Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
III.
Objek Penelitian
Objek
yang menjadi sumber observasi adalah siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 13
Medan khususnya para siswa kelas X-9, XI IPA-1, dan XI IPA-2.
IV.
Laporan
Penelitian
-
Teori
Belajar
Teori
belajar yang diterapkan oleh sekolah ini sendiri yaitu Behavioral dan kognitif
sosial. Maksudnya disini pengajar atau guru menerapkan sistem reward-punishment
serta adanya self-regulated dari siswa sendiri berupa pengkontrolan diri sendiri
tanpa harus diberikan reward dengan menggunakan cara-cara tertentu oleh siswa
itu sendiri.
-
Orientasi
belajar
Orientasi
belajar yang digunakan pada sekolah ini masih menggunakan sistem TCL
(Teacher-Centered Learning) dan SCL (student-centered Learning) dimana menggunakan
prinsip cooperative learning yaitu dalam proses pembelajaran,tugas, soal
serta materi masih diberikan oleh guru dan peran siswa mengerjakan serta
mencari bahan materi tanpa harus dipresentasikan secara berkelompok melainkan
melalui pendapat pribadi dari hasil materi yang didapat. Siswa dituntut untuk
bernalar sesuai pemikirannya terhadap masalah ataupun materi yang diberikan.
-
Motivasi
belajar
Motivasi
yang ditanamkan oleh guru sendiri kepada muridnya yaitu Motivasi Ekstrinsik,
karena disini peran guru sebagai pengingat dan juga pendorong dalam meningkatkan
kemauan belajar siswanya, yang merupakan suatu rangsangan dari luar, dimana
dorongan yang diberikan dalam aktivitas belajar tidak secara mutlak berhubungan
dengan pelajaran tersebut.
Motivasi
ekstrinsik sendiri juga dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti pemberian
imbalan atau hukuman.
-
Manajemen
Kelas
Setiap
kelas rata-rata terdiri dari 40-46 orang dimana jumlah siswa yang semakin
banyak pada suatu kelas dapat menurunkan daya konsentrasi dan semangat belajar
serta motivasi yang diberikan. Ruangan kelas sendiri menggunakan gaya penataan
auditórium, dimana semua murid duduk
menghadap guru.
D.
Rangkuman
Hasil Observasi
Rangkuman menurut Kelompok
Penerapan
E-learning pada sekolah dapat memberikan keuntungan baik untuk siswa maupun
guru atau pengajar, karena efektif dan efisien pada proses pembelajaran dimana
akan sejalan dengan perkembangan teknologi. Disini E-learning sekolah dapat
menghemat biaya pendidikan khususnya pada pengadaan buku, peralatan praktek
belajar dan infrastruktur alat tulis. Dilain hal, dapat menghemat jam
pengajaran guru kepada siswanya sehingga aktivitas sehari-hari tidak terserap
sepenuhnya oleh kegiatan sekolah, penguasaan guru terhadap teknologi menjadi semakin
berkembang, serta guru dan siswa dapat menyesuaikan metode pengajaran dan
pembelajaran sesuai dengan konsep E-learning (apakah otoritatif atau
demokratis).
Materi
diberikan melalui presentasi slide dimana guru sebaiknya menambahkan animasi
atau gambar yang membuat isi slide terkesan tidak terlalu monoton.
Manajemen
kelas sendiri pada sekolah tersebut kebanyakan menerapkan gaya auditórium
sehingga perlunya pengubahan penataan kelas kemungkinan dapat meningkatkan
motivasi siswa pada pelajaran.
Rangkuman Pribadi
Konsep
E-learning yang baru diterapkan belum sepenuhnya berjalan aktif karena sistem
pengajaran yang digunakan masih bersifat semi SCL (student-centered Learning)
dimana guru masih berperan dalam pemberian tugas atau materi, soal serta
pemberian motivasi dalam belajar. Siswa diajarkan untuk memahami materi bukan
hanya sebatas menghafal dan mengerjakan semata, siswa sering diberikan tugas
mandiri terstruktur agar dapat lebih memahami tetang materi tersebut serta
materi yang disampaikan kebanyakan menggunakan media offline melalui presentasi
slide yang disampaikan oleh guru. Manajemen kelas yang sering diterapkan oleh
guru kebanyakan bergaya auditórium serta efektivitas motivasi yang diberikan
secara ekstrinsik belum dapat menyebar rata kepada seluruh murid.
Walaupun
begitu teori belajar yang dilakukan oleh guru-guru sudah mulai berpindah dari
behavioral menjadi semi behavioral- kognitif sosial dimana selain diberikan
imbalan atau hukuman atas perilaku yang dilakukan siswa, mereka juga dibiarkan
untuk dapat melatih diri dalam mengontrol perilakuna sendiri tanpa ada campur
tangan dari guru yang sedang mengajar.
E. Testimoni Tentang Perencanaan dan Proses Observasi
Eka Sartika - 121301007 : Pelaksanaan observasi kelompok kami sempat tertunda beberapa hari dikarenakan mencari waktu yang tepat dan tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah. Tapi akhirnya, mau tidak mau harus ada yang dikorbankan. Selama pelaksanaan observasi, saya cukup senang karena ini adalah pertama kalinya saya melakukan observasi dan dilakukan di luar kampus. Awalnya, saya merasa sangat canggung berhadapan dengan pihak sekolah dan siswa-siswi SMA Negeri 13 Medan. Dan saya bisa mengatasinya karena pihak sekolah dengan senang hati menerima kami. Selain itu, selama proses observasi, siswa-siswi SMA Negeri 13 Medan sangat kooperatif. Saya mengucapkan terima kasih kepada SMA Negeri 13 Medan yang telah membantu dalam penyelesaian tugas Psikologi Pendidikan , yaitu observasi mengenai penggunaan E-Learning.
Nanda Rizkita br Milala – 121301025 : Pelaksanaan observasi beberapa hari yang lewat yang lalu sangat menyenangkan, walupun ada sedikit masalah dijam kuliah yang bentrok dengan pelaksanaannya, tapi itu tak masalah buat kelompok kami. Sesampainya di SMA 13 Medan kami lagsung di berikan kesempatan untuk mengobservasi dalam kelas. Awalnya, saya merasa sedikit malu dengan siswa/i SMA Negeri 13 Medan. Dan akhirnya saya terbisa karena siswa/i disana sangat saling menghargai kami . mereka juga dengan senang hati untuk menerima kami. Saya dan kelompok saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh SMA 13 Medan, terutama staf-staf guru, kepala sekolah, dan siswa/i yang membantu kami dalam menyelesaikan tugas Psikologi Pendidikan.
Muthia Audina – 121301029 : Ada banyak kesan-kesan yang tercipta dengan sangat natural pada saat proses observasi, bahkan sebelum menuju hari H juga ada sesuatu yang menjadi salah satu pembelajaran, dan inilah pengertian sesungguhnya belajar itu. Sebelum hari observasi diputuskan, sangat banyak pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan, semapt tertunda. Kita tidak bisa menjadi manusia yang mengagungkan ego untuk sebuah karya yang notebenenya adalah salah satu tugas kelompok, ini bukan sekedar menyamakan persepsi, tetapi melatih untuk mendengarkan orang lain, dan mencari jalan keluar yang hasil fixnya tidak akan merugikan satu sama lain. Inilah urgensi dari kerja kelompok, hasil akan ditanggung bersama, dan tidak ada yang tidak memiliki resiko ketika kita memutuskan sesuatu untuk menjadi pilihan kita.
Setelah melewati begitu banyak proses belajar, akhirnya terlaksana juga observasi pendidikan kami di SMA NEGERI 13 MEDAN. Menemui wajah-wajah baru, mendapatkan ilmu-ilmu kehidupan. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kami kesempatan dan melancarkan proses ovservasi ini. Terimakasih untuk semua yang berpartisipasi dalam membantu pembuatan tugas observasi mata kuliah Psikologi Pendidikan ini, sehingga terpampang nyata dan telah selesai dihadapan Anda. Khususnya Ibu Filia Dina Anggaraeni yang dengan senantiasa membimbing, mengarahkan, serta menghadapkan kami untuk sesuatu pengalaman yang baru, benar-benar baru, lalu bapak Aswan yang dengan senang hati membuatkan surat untuk keberlangsungan observasi kami ini, pihak sekolah SMA NEGERI 13 MEDAN yang bersedia menjadi objek observasi kami, dan makhluk-makhluk Tuhan lainnya yang tidak akan tersebutkan satu per satu di sini.
Nuraini – 121301067 : Selama saya melakukan observasi, saya bisa tahu hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika hendak memulai observasi tersebut, etika serta yang harus dilakukan ketika mengobservasi objek tsb. Hal-hal yang diobservasi juga menuntut ketelitian dan focus. Disamping itu saya juga senang ketika melakukan observasi tsb, karena saya bisa merasakan suasana kelas saat SMA sehingga semakin meningkatkan mood saya terhadap observasi yang dilakukan.
F. Dokumentasi
suasana belajar siswa-siswi SMAN 13 medan
wawancara yang dilakukan pada narasumber
Oleh: Kelompok 5
Eka
Sartika - 121301007
Riza
Indri Sri Metami Barus - 121301011
Triana
Hamidah - 121301017
Nanda
Rizkita - 121301025
Muthia
Audina - 121301029
Nuraini
- 121301067