Thursday 13 June 2013

Behavioral Counseling



 

A. Sekilas Tentang Terapi Tingkah Laku

Menurut Marquis, terapi tingkah laku adalah suatu teknik yang menerapkan informasi-informasi ilmiah guna menemukan pemecahan masalah manusia. Jadi tingkah laku berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dan kondisi-kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka.

Proses konseling dipandang sebagai suatu proses pendidikan yang terpusat pada usaha membantu dan kesediaan dibantu untuk belajar perilaku baru, dan dengan demikian mengatasi berbagai macam masalah. Perhatian difokuskan pada perilaku-perilaku tertentu untuk dapat diamati, yang selama proses konseling melalui prosedur-prosedur dan teknik-teknik tertentu akhirnya menghasilkan perubahan yang nyata. Dengan demikian, proses konseling pada dasarnya sebagai suatu proses belajar.

B. Konsep Utama, Ciri-ciri dan Tujuan Terapi Tingkah Laku

  Konsep utama terapi tingkah laku :


a. Manusia mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah berdasarkan bekal keturunan dan lingkungan (nativisme dan empirisme), terbentuk pola-pola bertingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas kepribadiannya.

b. Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri, menangkap apa yang dilakukannya dan mengatur serta mengontrol perilakunya sendiri.

c. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola tingkah laku yang baru melalui suatu proses belajar.

d. Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya dipengaruhi oleh perilaku orang lain.


Ciri-ciri terapi tingkah laku itu sendiri adalah :


1. Pemusatan perhatian pada tingkah laku yang tampak dan spesifik

2. Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment

3. Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah

4. Penaksiran obyektif atau hasil-hasil terapi.

Tujuan dari terapi tingkah laku

menciptakan proses baru bagi proses belajar, karena segenap tingkah laku adalah dipelajari.

Ada beberapa kesalahpahaman tentang tujuan terapi tingkah laku, antara lain :

1. Bahwa tujuan terapi semata-mata menghilangkan gejala suatu gangguan tingkah laku dan setelah gejala itu terhapus, gejala baru akan muncul karena penyebabnya tidak ditangani.

2. Tujuan klien ditentukan dan dipaksanakan oleh terapi tingkah laku.

 C. Teknik-teknik Terapi Tingkah Laku

lima macam teknik terapi tingkah laku, yaitu :

1. Desensitisasi Sistematik

  Teknik ini digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan pemunculan tingkah laku yang hendak dihapus.

2. Teknik Inflosif dan Pembanjiran

  Teknik ini berlandasakan kepada paradigma penghapusan eksperimental. Teknik ini terdiri atas pemunculan stimulus dalam kondisi berulang-ulang tanpa memberikan penguatan.

3. Latihan Asertif


  Teknik ini diterapkan pada individu yang mengalami kesulitan menerima kenyataan bahwa menegaskan diri adalah tindakan yang layak benar. Latihan atau teknik ini membantu orang yang :

- Tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan tersinggung

- Memiliki kesulitan untuk mengatakan tidak

- Dan bentuk lainnya

4. Teknik Aversi

  Teknik ini digunakan untuk meredakan gangguan behavioral yang spesifik dengan stimulus yang menyakitkan sampai stimulus yang tidak diinginkan terhambat kemunculannya. Stimulus aversi ini biasanya berupa hukuman dengan kejutan listrik atau pemberian ramuan yang memualkan.

5. Pengkondisian Operan

  Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang memancar yang mencari ciri organisme yang aktif, yang beroperasi di lingkungan untuk menghasilkan akibat-akibat.

D. Kegunaan Terapi Tingkah Laku


Terapi tigkah laku dapat digunakan dalam menyembuhkan berbagai gangguan tingkah laku dari yang sederhana hingga yang kompleks, baik individu atau kelompok. Di samping itu terapi tingkah laku dapat dilaksanakan oleh guru, pelatih, orang tua atau pasien itu sendiri.

Have Fun ;)