Friday 28 June 2013

Konsep Diri dalam komunikasi interpersonal

Konsep ini merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingka laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya “Hubungan konsep diri dengan prilaku mungkin dapat di simpulkan dengan ucapan para pengajur berfikiran positif:
“you dont’t think what you are,you are what you think.”
Komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep yang dimiiki oleh individu masing-masing (positif atau negatif). Sebagai peminat komunikasi, kita mampu mengetahui tanda-tanda konsep diri yang positif dan negative.

Menurut William D. Brooks dan Philip emmert ada empat yang memiliki konsep diri dalam komunikasi interpersonal yang negative yaitu :
Pertama, ia peka tehadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan dengan kritik yang di terimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi orang ini,koreksi sering kali di presepsi sebangai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam komunikasi orang yang memiliki konsep diri negatif cendrung menghindari dialog yang terbuaka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai justifikasi atau logika yang keliru
Kedua, orang yang memiliki konsep diri negatif, responsif sekali terhadap pujian. Walupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu meneripa pujian. Buat orang yang seperti ini, segala macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya
Ketiga, orang yang memiliki konsep diri negatif, senang terhadap pujian, bersifat hiperkritis terhadap orang lain. Ia selalu mengeluh, memcela, atau meremehkan apapn dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain.[22]
Keempat, orang yang memiliki konsep diri negatif,cendrung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak di perhatikan,karna itu lah mereka beraksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan. Ia tidak akan pernah mempersalahkan dirinya,tetapi menganggap dirinya sebangai korban dan sistem sosial yang tidak beres.
Kelima, orang yang memiliki konsep diri negatif, bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Ia mengaggap tidak akan berahaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.

Yang selanjutnya konsep diri yang bersifat positif yaitu memiliki beberapa ciri :
  • Ia selalu yakin akan kemampuannya mengatasi masalah
  • Ia merasa setara dengan orang lain
  • Ia menerima pujian tanpa rasa malu
  • Ia menyadari bahwa setiap orang mempuyai berbagai perasaan keinginan dan perilaku yang tidak disetujui oleh masyarakat
  • Ia mampu memperbaiki dirinya
D.E.Hamachek menyebutkan sebelas karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif, yaitu :
  • Ia menyakini betul-betul nilai-nilai dan prindip-prinsip tertentu bersedia mempertahankannya,walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat. Tetapi dia juga merasa dirinya cukup tangguh untuk mengubah prinsip-prinsip itu bia pengalaman dan bukti-bukti baru menunjukkan ia salah.
  • Ia mampu bertindak berdasarka penilaian yang baik tanpa merasa bersalah yang yang berlebih-lebihan, atau menyesali tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya.
  • Ia tidak banyak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk apa yang akan terjadi besok, apa yang terjadi di waktu yang lalu, dan apa yang terjadi di waktu sekarang.
  • Ia memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, bahkan waktu ia mengalami kegagalan atau kemunduran.
  • Ia merasa sama dengan orang lain, sebangai manusia tidak tinggi atau rendah,walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu,latar belakang keluarga atau sikap orang lain terhadapnya.
  • Ia sanggup menerima dirinya sebangai orang yang penting dan bernilai bagi orang lain,paling tidak bagi orang-orang yang ia pilih sebangai sahabatnya.
  • Ia dapat menerima pujian tanpa berpura-pura renda hati,dan merima penghargaan tanpa merasa bersalah.Ia cendrung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.
  • Ia sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia mampu merasakan berbangai dorongan dan keinginan, dari perasaan marah hingga cinta,dari peraan sedih ingga bahagia, dari kekcewwaan yang mendalam sampai kepuasan yang mendalam pula.
  • Ia mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbangai kegiaan yang meliputi pekerjaan,permainan,ungkapan diri yang kreatif,persahabatan hingga sekedar mengisi waktu.
  • Ia peka kepada kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah di terima, dan terutama sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenang-senang dengan pengorbanan orang lain.
sumber :
http://syauquljazil.wordpress.com/2013/01/06/pengaruh-persepsi-interpersonal-dan-konsep-diri-dalam-komunikasi-interpersonal/