Friday 7 June 2013

Tugas Observasi E-learning





A.    Identitas Sekolah

·         Nama Sekolah             : SMA NEGERI 13 MEDAN
·         Alamat Sekolah           : Jalan Brigjen Zein Hamid KM 7 Titi Kuning , Medan Johor, Sumatera Utara          
·         Telpon                         :  (061) – 7869928
·         Website                       : sman13-mdn.sch.id
·         Uang Sekolah              : Rp. 100.000,- / bulan
·         Konsep E-learning       : Online (Koneksi Internet dan Wi-Fi) dan Offline (Media Presentasi)
·         Tahun E-learning          : 2009

B.      Uraian Aktivitas Observasi

·         Hari pelaksanaan           : Kamis, 23 Mei 2013
·         Waktu pelaksanaan        : 08.00 – 11.00 WIB (150 menit)
·         Pembagian Tugas           :  setiap dua anggota kelompok memasuki satu kelas
·         Narasumber                   :    -      Muhammad Irfa Qodri                   (Ketua Osis)
                -            Raden Ayu  E.P.                          (Wakil Ketua I)
                 -           Nia Adriani                                   (Wakil Ketua II)
                   -           Mhd Syariful Muharrami Hrp        (Sekertaris Osis I)
                   -           Nadhila Atika Putrie                    (Bendahara Osis I)

C.      Laporan Hasil Observasi

                                I.            Pendahuluan

SMA Negeri (SMAN) 13 Medan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 13 Medan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 13 Medan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini sendiri diantaranya Ruang kelas, Lapangan Sepakbola dan Basket, Ruang UKS, LapanganVoli, Perpustakaan, Kantin, dan Ruang Laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer ).

                              II.            Landasan Teori

sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan media elektronik dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu E-learning. Teknologi informasi yang dimaksudkan sebagai sumber materi siswa dalam mengikuti pelajaran yang dapat dilakukan secara online maupun offline. Dimana sumbernya berasal dari website, internet, intranet, rekaman DVD maupun berupa slide melalui presentasi. Namun dewasa ini kebanyakan sistem E-learning yang digunakan di  sekolah maupun universitas adalah dengan media offline berupa presentasi materi yang dibawakan oleh beberapa orang dalam sebuah kelompok. Hal tersebut juga didukung oleh sumber informasi online dimana para pengajar bisa membagikan bahan materi maupun pengarahan melalui grup-grup di jejaring sosial. Ini membuat proses belajar mengajar menjadi semakin efisien dan dinamis.
Keuntungan menggunakan E-learning sendiri dalam proses belajar mengajar diantaranya :
-  menghemat waktu proses belajar mengajar
-  mengurangi biaya perjalanan
- menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku)
-  menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
-  melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Namun E-learning sendiri juga memiliki kelemahan jika siswa tidak bisa menemukan peran pentingnya dalam pembelajaran serta komunikasi yang kurang antara pengajar dan siswa maupun antar sesama siswa bisa memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar dan mengajar. Kelemahan lain yang dapat timbul yaitu :
- Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis (komersial).
- Berubahnya peran dosen atau guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan TIK.
- Proses belajar dan mengajarnya yang lebih cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan
-  Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
- Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
- Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet
- Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

                            III.            Objek Penelitian

Objek yang menjadi sumber observasi adalah siswa-siswi kelas X dan XI SMA Negeri 13 Medan khususnya para siswa kelas X-9, XI IPA-1, dan XI IPA-2.

                            IV.            Laporan Penelitian

-          Teori Belajar
Teori belajar yang diterapkan oleh sekolah ini sendiri yaitu Behavioral dan kognitif sosial. Maksudnya disini pengajar atau guru menerapkan sistem reward-punishment serta adanya self-regulated dari siswa sendiri berupa pengkontrolan diri sendiri tanpa harus diberikan reward dengan menggunakan cara-cara tertentu oleh siswa itu sendiri.
-          Orientasi belajar
Orientasi belajar yang digunakan pada sekolah ini masih menggunakan sistem TCL (Teacher-Centered Learning) dan SCL (student-centered Learning) dimana menggunakan prinsip cooperative learning yaitu dalam proses pembelajaran,tugas, soal serta materi masih diberikan oleh guru dan peran siswa mengerjakan serta mencari bahan materi tanpa harus dipresentasikan secara berkelompok melainkan melalui pendapat pribadi dari hasil materi yang didapat. Siswa dituntut untuk bernalar sesuai pemikirannya terhadap masalah ataupun materi yang diberikan.
-          Motivasi belajar
Motivasi yang ditanamkan oleh guru sendiri kepada muridnya yaitu Motivasi Ekstrinsik, karena disini peran guru sebagai pengingat dan juga pendorong dalam meningkatkan kemauan belajar siswanya, yang merupakan suatu rangsangan dari luar, dimana dorongan yang diberikan dalam aktivitas belajar tidak secara mutlak berhubungan dengan pelajaran tersebut.
Motivasi ekstrinsik sendiri juga dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti pemberian imbalan atau hukuman.
-          Manajemen Kelas
Setiap kelas rata-rata terdiri dari 40-46 orang dimana jumlah siswa yang semakin banyak pada suatu kelas dapat menurunkan daya konsentrasi dan semangat belajar serta motivasi yang diberikan. Ruangan kelas sendiri menggunakan gaya penataan auditórium, dimana  semua murid duduk menghadap guru.

D.      Rangkuman Hasil Observasi

Rangkuman menurut Kelompok

Penerapan E-learning pada sekolah dapat memberikan keuntungan baik untuk siswa maupun guru atau pengajar, karena efektif dan efisien pada proses pembelajaran dimana akan sejalan dengan perkembangan teknologi. Disini E-learning sekolah dapat menghemat biaya pendidikan khususnya pada pengadaan buku, peralatan praktek belajar dan infrastruktur alat tulis. Dilain hal, dapat menghemat jam pengajaran guru kepada siswanya sehingga aktivitas sehari-hari tidak terserap sepenuhnya oleh kegiatan sekolah, penguasaan guru terhadap teknologi menjadi semakin berkembang, serta guru dan siswa dapat menyesuaikan metode pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan konsep E-learning (apakah otoritatif atau demokratis).
Materi diberikan melalui presentasi slide dimana guru sebaiknya menambahkan animasi atau gambar yang membuat isi slide terkesan tidak terlalu monoton.
Manajemen kelas sendiri pada sekolah tersebut kebanyakan menerapkan gaya auditórium sehingga perlunya pengubahan penataan kelas kemungkinan dapat meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran.

Rangkuman Pribadi 

Konsep E-learning yang baru diterapkan belum sepenuhnya berjalan aktif karena sistem pengajaran yang digunakan masih bersifat semi SCL (student-centered Learning) dimana guru masih berperan dalam pemberian tugas atau materi, soal serta pemberian motivasi dalam belajar. Siswa diajarkan untuk memahami materi bukan hanya sebatas menghafal dan mengerjakan semata, siswa sering diberikan tugas mandiri terstruktur agar dapat lebih memahami tetang materi tersebut serta materi yang disampaikan kebanyakan menggunakan media offline melalui presentasi slide yang disampaikan oleh guru. Manajemen kelas yang sering diterapkan oleh guru kebanyakan bergaya auditórium serta efektivitas motivasi yang diberikan secara ekstrinsik belum dapat menyebar rata kepada seluruh murid.
Walaupun begitu teori belajar yang dilakukan oleh guru-guru sudah mulai berpindah dari behavioral menjadi semi behavioral- kognitif sosial dimana selain diberikan imbalan atau hukuman atas perilaku yang dilakukan siswa, mereka juga dibiarkan untuk dapat melatih diri dalam mengontrol perilakuna sendiri tanpa ada campur tangan dari guru yang sedang mengajar.


E. Testimoni Tentang Perencanaan dan Proses Observasi

Eka Sartika - 121301007 : Pelaksanaan observasi kelompok kami sempat tertunda beberapa hari dikarenakan mencari waktu yang tepat dan tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah. Tapi akhirnya, mau tidak mau harus ada yang dikorbankan. Selama pelaksanaan observasi, saya cukup senang karena ini adalah pertama kalinya saya melakukan observasi dan dilakukan di luar kampus. Awalnya, saya merasa sangat canggung berhadapan dengan pihak sekolah dan siswa-siswi SMA Negeri 13 Medan. Dan saya bisa mengatasinya karena pihak sekolah dengan senang hati menerima kami. Selain itu, selama proses observasi, siswa-siswi SMA Negeri 13 Medan sangat kooperatif. Saya mengucapkan terima kasih kepada SMA Negeri 13 Medan yang telah membantu dalam penyelesaian tugas Psikologi Pendidikan , yaitu observasi mengenai penggunaan E-Learning.

Nanda Rizkita br Milala – 121301025 : Pelaksanaan observasi beberapa hari yang lewat yang lalu sangat menyenangkan, walupun ada sedikit masalah dijam kuliah yang bentrok dengan pelaksanaannya, tapi itu tak masalah buat kelompok kami. Sesampainya di SMA 13 Medan kami lagsung di berikan kesempatan untuk mengobservasi dalam kelas. Awalnya, saya merasa sedikit malu dengan siswa/i SMA Negeri 13 Medan. Dan akhirnya saya terbisa karena siswa/i disana sangat saling menghargai kami . mereka juga dengan senang hati untuk menerima kami. Saya dan kelompok saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh SMA 13 Medan, terutama staf-staf guru, kepala sekolah, dan siswa/i yang membantu kami dalam menyelesaikan tugas Psikologi Pendidikan.

Muthia Audina – 121301029 : Ada banyak kesan-kesan yang tercipta dengan sangat natural pada saat proses observasi, bahkan sebelum menuju hari H juga ada sesuatu yang menjadi salah satu pembelajaran, dan inilah pengertian sesungguhnya belajar itu. Sebelum hari observasi diputuskan, sangat banyak pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan, semapt tertunda. Kita tidak bisa menjadi manusia yang mengagungkan ego untuk sebuah karya yang notebenenya adalah salah satu tugas kelompok, ini bukan sekedar menyamakan persepsi, tetapi melatih untuk mendengarkan orang lain, dan mencari jalan keluar yang hasil fixnya tidak akan merugikan satu sama lain. Inilah urgensi dari kerja kelompok, hasil akan ditanggung bersama, dan tidak ada yang tidak memiliki resiko ketika kita memutuskan sesuatu untuk menjadi pilihan kita.
Setelah melewati begitu banyak proses belajar, akhirnya terlaksana juga observasi pendidikan kami di SMA NEGERI 13 MEDAN. Menemui wajah-wajah baru, mendapatkan ilmu-ilmu kehidupan. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kami kesempatan dan melancarkan proses ovservasi ini. Terimakasih untuk semua yang berpartisipasi dalam membantu pembuatan tugas observasi mata kuliah Psikologi Pendidikan ini, sehingga terpampang nyata dan telah selesai dihadapan Anda. Khususnya Ibu Filia Dina Anggaraeni yang dengan senantiasa membimbing, mengarahkan, serta menghadapkan kami untuk sesuatu pengalaman yang baru, benar-benar baru, lalu bapak Aswan yang dengan senang hati membuatkan surat untuk keberlangsungan observasi kami ini, pihak sekolah SMA NEGERI 13 MEDAN yang bersedia menjadi objek observasi kami, dan makhluk-makhluk Tuhan lainnya yang tidak akan tersebutkan satu per satu di sini.

Nuraini – 121301067 : Selama saya melakukan observasi, saya bisa tahu hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika hendak memulai observasi tersebut, etika serta yang harus dilakukan ketika mengobservasi objek tsb. Hal-hal yang diobservasi juga menuntut ketelitian dan focus. Disamping itu saya juga senang ketika melakukan observasi tsb, karena saya bisa merasakan suasana kelas saat SMA sehingga semakin meningkatkan mood saya terhadap observasi yang dilakukan.


F. Dokumentasi









suasana belajar siswa-siswi SMAN 13 medan



wawancara yang dilakukan pada narasumber


Oleh: Kelompok 5
Eka Sartika - 121301007
Riza Indri Sri Metami Barus - 121301011
Triana Hamidah - 121301017
Nanda Rizkita - 121301025
Muthia Audina - 121301029
Nuraini - 121301067